MAKALAH AHLAK "BERPIKIR POSITIF"



A.    Latar Belakang
Ahlak adalah  merupakan upaya manusia untuk mempertahankan hidupnya . Ahlak pula yang membedakan manusia dengan binatang , karena manusia adalah mahluk yang diciptakan oleh  Allah dalam bentuk yang sempurna. Manusia dibekali oleh Allah berupa  tiga eksistensi, pertama adalah ar-ruh, jasad, dan akal pikirian ketiganya ini menyatu dalam kehidupan manusia.
Manusia dibekali akal pikirian oleh Allah Swt  adalah untuk mengatur kehidupan yang ada dibumi, manusia juga diberiakal pikirian agar mengerti perundang undangan yang sudah di tetapkan oleh Allah Swt. Melalui akal pikiranlah manusia berahlak, Sebab tanpa akal pikiran yang sehat adab atau etika  kurang terlaksana. Akal pikiran  adalah sarana kita untuk menuju sesuatu yang kita inginkan .
Seiring dengan berjalannya waktu manusia semakin mengalimi perubahan, mulai dari cara berpikir, cara bergaul, dan cara berkomunikasi sesama manusia maupun dengan yang lainnya.  Hal inilah yang membuat dunia saat ini semakin maju, berbagai macam alat penunjang kehidupan begitu mudah kita dapatkan.  Apalagi jika kita melihat perkembangan sains dan tekhnologi informasi yang sangat maju, sehingga alat penunjang kehidupan pun semakin sangat mudah dan gampang kita dapatkan .
Akan tetapi kemajuan ilmu pengetahuan tanpa diiringi dengan pendidikan ahlak yang baik , tidak akan dapat mempertahankan kehidupan manusia . hal itu malah justru akan menyebabkan kebinasaan dan kepunahan . salah satu ahlak yang  terpuji diantaranya adalah dengan berprasangka baik / berpikir positif ( Husnu Dzon ), berppikir positif penting dalam kehidupan manusia, karena dengan berpikir positif manusia selalu mengembakan apa yang di pikirkan di dalam pikirannya.





B. Rumusan Masalah
- Apa Pengertian Berpikir Positif ( Husnu Dzon )
-  Pada siapakah kita berpikir positif
-  Perilaku  berpikir postif dalam kehidupan sehari hari


BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian  Berpikir Positif
Berpikir positif  dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Husnuzhon   dimana husnuzhon berasal dari dua kata yaitu “ husnu “  yang  mempunyai arti baik, sedengkan  dzhon adalah dugaan / sangkaan, jadi secara bahasa husnu Dzon adalah berpiki baik/ positif. lawan kata nya adalah  Su’uzhan yang artinya berpikir buruk/ pesimis.
Husnuzhan  ( berpikir positif ) adalah sikap yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan oleh setiap insan  yang beriman kepada Allah Swt dan ingin menggapai kehidupan bahagia. Karena itu hendaknya selalu berpikir positiflah dalam menjalankan kehidupan di bumi sebab hal itu merupakan salah satu kunci untuk menuju kebahagiaan.
Setiap orang pasti mengalami problem dalam kehidupannya, entah itu yang bersifat kecil atau besar , masalah besar muncul ketika seseorang  sudah tidak lagi mendapatkan jalan keluar dari masalahnya dan kemudian jika kita merasa sudah sangat tidak bisa menyelesaikan masalah maka tidak jarang yang melakukan jalan keluar yang tidak sesuai dengan syari’at .  setiap masalah sudah satu paket dengan jalan keluarnya tinggal bagaimana kita mengaturnya.
Berpikir positif adalah merupakan salah satu elemen dan obat mujarab saat kita sedang dirundung masalah yang begitu rumit.  Allah Swt berfirman


Artinya “ diwajibkan atasa kamu berperang padahal boleh jadi berperang itu suatu yang kamu benci ,dan boleh jadi jika kamu tidak menyukai sesuatu , padahal itu lebih baik buatmu. Dan boleh jadi jika kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk buat kamu .Allah maha mengatahui sedangkan kamu tidak mengetahui. ( QS. Al Baqarah ayat 216 )
Seorang hendaknya berpikir positif ketika sesuatu yang buruk datang menemaninya dalam memperoleh rahmat dan karunia  Allah Swt, sebaliknya  sikap Su’uzhan adalah sikap yang  harus kita jauhi. Karena sifat ini dapat melahirkan benih benih  permusuhan.

 B. pada siapa kita berpikir positif ?
1.  Berpikir postif kepada Allah Swt.
Allah adalah tuhan semesta alam yang telah menciptakan  berbagaimacam kehidupan, manusia adalah mahluk yang diciptakannya dari  tanah yang busuk.  Manusia adalah salah satu mahluk yang diwajibkan beribadah kepada Allah Swt, dimana ibadah ini adalah merupakan rasa syukur kepada Allah Swt karena telah memeberikan karunia dan ramhatnya kepada manusia.berpikir positif kepada Allah Swt dapat diwujudkan dengan cara :
a.       Ikhlas
Ikhlas adalah mengerjakan sesuatu dengan penuh kesadaran semata mata untuk mengaharap keridhoan  Allah Swt, tanpa dicampuri dengan tujua yang lain.  Ikhlas juga menjadi utama diterimanya suatu amal perbuatan .oleh sebab itu suatu amal perbuatan  perlu dilandasi dengan niat yang benar di dalam hati . Rasullah Saw bersabda “



Artinya “ sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung dengan niatnya,  dan setiap orang akan dibalas sesuai apa yang diniatkan.”


b.      Sabar dan tawakal
Didalam kehidupan dan pergaulan sehari hari ada sukadan duka, sehingga lahirlah berbagai rasa yang mendiam di dalam hati,.  Sabar adalah kita sudah tidak ada kemampuan untuk melawan .sedangkan tawakal adalah kita berserah diri atas semua apa yang telah menimpa dan akan menimpa kita kepada Allah Swt,
Dengan berpikir positif dan berpresangka baik kepada Allah Swt, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan .dengan berdo’a dan bertawakal kepada Allah Swt,  Insya ada jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi .
Allah Swt berfirman “




Artinya “ Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu ( QS. At Thalaq :3 ).
c.       Syukur
Syukur dalama bahasa Indonesia adalah terima kasih , menurut istilah syukur adalah berterima kasih dan mengakui adanya anugrah dan ni’mat yang diberikan Allah kepada kita dalam bentuk lisan dan tindakan .
Allah itu maha penyayang, dan Allah memberikan beragam nikmat kepada hambanya .maka dari itu hendaklah kita selalu bersyukur  atas semua karunia yang telah allah berikan kepada kita .

2.  Berpikir positif  terhadap diri sendiri
 Berpikir positif terhadap diri sendiri  dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi dan menjaga dirinyadengan  sebaik baiknya.  Hal ini dapat kita terapkan dengan cara
a.    Menghindari perbuatan tercela yang menyebabkan kerugian besar
b.    Memelihara kesucian jiwa
c.    Memaafkan dan memohon maaf

3. berpikir postif terhadap sesama manusia

Manusia adalah mahluk sosial ,yang setiap harinya berkomunikasi dengan manusia, bahkan ada juga yang berkomunikasi dengan mahluk yang lainnya.  Manusia mempunyai hubungan dengan manusia lainnya, entah itu karena nasab, profesi, pendidikan , atau yang lainnya. Kadang kala manusia tidak sepenuhnya memeliki hati yang bersih.
Berpikir postif merupakan penyambung persaudaraan agar tetap terealisasi dalam kehidupan.Sebab setiap hari kita selalu ber komunikasi dengan manusia.
Allah Swt berfirman



Artinya “ wahai orang orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari cari kesalahan orang laindan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain .apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? tentu kamu akan merasa jijik, bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima taubat, maha penyayang. ( QS. Al Hujrat :12)

Sikap yang bisa menumbuhkan berperasangka baik terhadap sesama manusia :
1.    Menjauhi buruk sangka kepada orang lain  dan perbuatan yang dapat menimbulkan konflik dengan orang lain,
2.    Senang melihat orang lain mendapatkan kebahagiaan atau keberhasilan.
3.    Menunjukan rasa iba atau peduli terhadap orang lain( Khususnya keluarga dekat ) jika mendapat musibah atau kesulitan

C.  Perilaku berpikir positif dalam kehidupan sehari hari
Perilaku husnuzhan / berpikir positif  merupakan perilaku yang terpuji, oleh sebab itu perilaku ini penting untuk diterapkan  di segala aspek kehidupan . perilaku ini dapat diterapkan dalam contoh sikap sebagai berikut :
a.         Gigih dalam bekerja
Bekerja adalah salah satu cara manusia untuk memperoleh rizki di dunia, tanpa bekerja manusia  mustahil dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan dalam kehidupannya mulai dari primer, sekunder dan tersier , /
Gigih dalam bekerja dapat diwujudkan dengan sikap menghargai dan Artinya bekerjalah untuk duniamu seakan akan kalian akan hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seolah olah kalian akan mati esok (HR. Ibnu Majah )
b.         Optimis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, optimis adalah orang yang selalu betpengharpan atau berpandangan baik dalam menghadapi segala hal. Menurut pendapat Dr. Steven R. Covey dalam bukunya The Seven Habits of highly effective people, ada tujuh kebiasan efettif manusia diantaranya :

1.         Proaktif
Sikap yang tidak mengenal lelah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan .dalam QS. Ar Raad ayat 11 Allah Swt berfirman

ۗإِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Artinya “ sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum shingga mereka merubah keadaan mereka sendiri”.

2.         Memiliki Visi, Misi Dan Tujuan
Suatu pekerjaan harus memiliki visi misi, dan tujuan. Hal ini dapat digambarkandengan niat .suatu pekerjaan tergantung kepada niatnya.



3.         Optimis
Optimis atau berpikir akan berhasil dari karakter yang jujur dan integritas (sesuaiantara perkataan dengan perbuatan serta ketegasan)

4.         Berusaha mengerti sebelum dimengerti
Kebiasaan ini menunjukan bahwa rahasia kehidupan adalah memberi.

5.         Prioritas
Pekerjaan yang lebih penting harus didahulukan dari pekerjaan yang ku\rang ataupun tidak penting.

BAB III PENUTUP

A.                Kesimpulan
Sikap berprasangka baik adalah sikap yang terpuji , sikap ini mampu untuk menangkis kegagalan dalam kehidupan kita, sikap ini mengajarkan agar selalu tegar dalam menyikapi barbagai masalah .

Usaha besar kita akan dinilai oleh Allah Swt, sebab Allah Swt menilai sesuatu dengan proses yang dilakukannya usaha dan do’a yang tekuninya.
Berpikir Postif atau husnuzhan kepada tuhan kita Allah Swt, diri sendiri dan sesama manusia adalah salah satu hal yang membuat kita untuk selalu bersyukur atas semua karunia dan ni’mat yang diberikan Allah kepada kita. Mohon Untuk di koreksi lebih dahulu .

Sikap ini menunjkan bahwa kita mempunyai pandangan yang luas terhadap suatu masalah. Sehingga munculah syi’ir yang terdapat dalam kitab Ta’alim Muta’alim yang artinya “
Bila buruk perbuatan seseorang, buruk pula pikirannya
Dia membenarkan isi lamunannya
Dia membenci orang yang mencintainya
Atas dasar pengaruh para musuhnya
Iapun dalam keraguan yang gelap gulita

Dan bahwasanya ambilah hikmah dari setiap masalah yang melanda, setiap masalah juga mempunyai jalan keluarnya.
Daftar Pustaka :
Ardani, Muhammad . 2001.Nilai Nilai Ahlak/ Budi Pekerti Dalam Ibadah Dan Tasawuf . Jakarta : CV Karya Mulia
Pendidikan Agama Islam SMA Kelas X , Dian Rakyat Jakarta ,
As’ad,  Aly. 2007. Terjemah Kitab Ta’alim Muta’alim.Kudus : Menara Kudus

Comments

Popular posts from this blog

Rangkuman Kimia Kelas X SMA /MA BAB 3